Selasa, 29 November 2011

SWEET 16


I'm now 16 and you think I'm out of control
How can I express to you I just want to be out more
I know I'm too young to know what love is
But, am I to young to know my own feelings
Yeah I won't lie, we learn from mistakes
Get what life gives you don't hesitate
What will it take for you to see
I'm just trying to be 16, chill out, and be me
Now I'm at that age of feelings and raging hormones
Is that the reason you try to keep me home
Then comes the dating world yeah I see
But how can I have fun and be comfortable if you don't trust me
So, right now just for you
I'm willing to do whatever I need to do
Let's start off right and you trust me again
I'm still a virgin and I'm still innocent
Can we start over and you trust 16
Erase everything let's start off clean






Sabtu, 19 November 2011

1 HATI 1 CINTA



         Dimas adalah cowok alim yang ganteng.Dia sekarang kuliah di Mesir.DImas bisa kuliah disana karena kepinteran dia dulunya.Juara 1 di Madrasah merupakan kenangan manis buat dia waktu MA.
          Sedangkan Dinar adalah santri tulen yang sekarang udah lulus dan kuliah di Universitas jurusan Keagamaan.Dinar tinggal di Indonesia bareng sama ayah dan adeknya.Dia anak yang baik,sabar,dan penyayang.
          Dinar dan Dimas sewaktu MA memang satu sekolah.Mereka dulunya saling suka.Meskipun Dimas anak rumahan dan Dinar santri.Tapi,itu bukan masalah buat mereka.Toh,mereka juga Cuma suka sama suka.Nggak berani buat pacaran.
          Sewaktu disekolah dulu Dinar dan Dimas jarang banget ngobrol berdua.Paling kalau ketemu juga nyapa doang.Yah… maklum,muslim muslimah sejati.Sempet Dimas ngeberaniin ngungkapin perasaannya ke Dinar.”Din,aku mau ngomong sama kamu ntar balik dari sekolah? Mau kan?” tanya Dimas saat itu.”Wah,aku harus balik pondok cepet.Ntar kalau kesorean aku nggak bisa masuk pondok.”tolak Dinar.Dimas kecewa dengar kata-kata Dinar.Tapi Dimas nggak putus asa gitu aja.Sampe akhirnya dia nemuin waktu yang tepat setelah usai KBM.Dimas udah mendam perasaannya mulai dari kelas satu sampe.Kalau diliat-liat Dimas setia banget ya.
          “Dinar… Dinar…” panggil Dimas.”Hai,mas.”kata Dinar santai.”Dinar,aku mau ngomong sama kamu.”Kata Dimas gugup.”Iya,mas Dimas.Mau ngomong apa?”jawab Dinar lembut.”Dinar,aku pengen ngungkapin perasaan yang selama ini hinggap di hati aku.Sebelumnya juga aku nggak ngerti dengan perasaan dalam kalbuku.”Dimas ngeluarin kepuitisannya.Dinar heran banget,dia bingung.”Aku tau,kamu bingung.Aku sayang sama kamu.Tapi aku Cuma pengen ngungkapin ini karena Allah.Rasa yang dikasih Allah ke aku,bakal aku terima dengan senang hati.Aku semata mata ngungkapin ini ke kamu bukan karena aku nurutin nafsu.Tapi karena aku bener bener tulus sayang sama kamu.Cinta dan sayangku ini suci,Din.”jelas Dimas.Dinar  nangis denger itu.Terharu banget Dinar kalau ternyata Dimas yang beken di MA,anaknya ganteng,pinter,dan nggak disangka sangka dia juga Gus kok bias suka sama Dinar yang nggak begitu popular di MA.Waw… Cewek cewek yang tau kalau Dimas naksir sama Dinar,pasti sakit ati deh.
Tapi siapa juga yang bisa maksain perasaan.Apalagi Dimas,anaknya setia banget.Nggak akan ada yang bisa nyegah dia.Sampe setelah kejadian itu,Dimas dan Dinar tambah malu malu kucing.Gosip udah banyak menyebar.Dinar yang nggak begitu terkenal disekolahnya,sekarang jadi bahan omongan anak se-MA.Meskipun mereka nggak jadian,tapi anak anak lain nyangkanya mereka udah jadian.”Selamet ya,Din.Baru aja jadian sama Dimas ya?” Tanya Luluk.”Nggak kok,kita nggak ada apa apa.Aku juga nggak berani lah buat pacaran.Masih kelas 2 MA kok mau main-main.”sanggah Dinar.Luluk yang juga sebenarnya nge-fans berat sama Dimas,nggak bisa ngomong apa-apa.
          Waktu terus berjalan,keadaan pun juga nggak ada yang berubah.Dinar sibuk di pondok.Sedangkan Dimas ngelakuin aktivitas-aktivitasnya di rumah.Suatu malam,Dimas kepikiran Dinar.”Dinar… kenapa kamu ada di pikiranku sekarang?” kata Dimas.”Aku nggak bakal lupain kamu,aku selalu sayang kamu.Kalau ALLAH memang menjodohkan kita.Aku bakal selalu berdoa supaya kita cepat cepat disatuin.” Tambah Dimas.
          Cepat banget waktu yang ditempuh.Nggak ada kabar apa-apa mereka udah lulus.Dinar dan Dimas nggak pernah komunikasi lagi.Terakhir kali Dimas ketemu Dinar waktu acara wasanawarsa.Itu aja juga nggak ada momen momen yang special diantara mereka.
          Tapi,Dimas yang nggak pernah nyerah buat ngejar cewek dambaannya itu,selalu cari cara buat nyari info info terbaru tentang Dinar.Dengar dengar Dinar juga udah nggak mondok.Suatu saat Dimas datang ke rumah Dinar.
          “Assalamualaikum,Tok… tok…tok…” Keluar seorang cewek yang nggak Dimas kenal.”Ini benar rumahnya Dinar?” Tanya Dimas.”Maaf,mbak Dinar sama keluarganya udah nggak disini lagi.”jawab orang itu.Dimas dipersilahkan masuk.Dia tanya tanya terus sama mbak itu.Ternyata setelah Dimas diceritain panjang lebar dia baru ngerti.Dinar pindah ke luar kota sama ayah dan satu adeknya.Setelah lulus Dinar boyong dari pondok.Dinar ngalamin masalah besar waktu itu.Yang nggak Dinar tau adalah kalau ternyata ibunya mengidap penyakit kronis yang nggak diketahui orang-orang.Memang sewaktu Dinar mondok,ibunya jarang pernah nengok dia,Cuma ayahnya yang nengokin.Tiap kali Dinar Tanya sama ayahnya.Pasti ayah Dinar jawab kalau ibunya lagi sibuk,padahal ibunya nggak kuat kalau harus pergi jauh-jauh.Setiap kali Dinar pulang,ibunya nggak pernah ngeluarin tanda tanda kalau memang dia punya penyakit.Jadi nggak ada yang menduga kalau keadaannya kaya gitu.
          Setelah Dinar lulus,dia tinggal di rumah.Ibunya sering kelihatan pucat dan lemas.Tapi kalau ditanya pasti jawabannya “Ibu nggak papa kok.” Di rumah keluarga Dinar termasuk keluarga yang religius.Rajin shalat jamaah ke masjid,puasa,ngaji dan kegiatan yang lain yang menyangkut agama.Sebelum Ibunya diambil oleh Allah. Beliau mengajak Dinar,ayah,dan adeknya shalat shubuh berjamaah dirumah.Saat sujud yang terakhir,ibunya nggak bangun-bangun.Semuanya panic.”Ibu… ibu… udah,bu.” Kata adek Dinar takut.Dinar memegang lengan ibunya,tapi nggak ada respon sama sekali.Ternyata setelah diketahui Ibunya sudah meninggal dunia.Dinar,adeknya nangis berhari hari.Setelah pemakaman,mereka masih berduka.Tapi ayah Dinar kelihatan tegar.”Udah ya nak,jangan nangis.Allah memang sudah berkehendak begini.Nggak ada yang harus ditangisi,karena semua memang akan kembali kepada Yang Menciptakan.” Nasehat ayahnya.”Kok ayah bilang gitu?” Tanya adek Dinar.”Memang dokter pernah bilang,umur Ibu nggak panjang.Ibu mengidap penyakit yang udah parah banget.Ayah juga baru tau akhir akhir ini.”jawab ayahnya. “Memang ibu selalu begitu.Nggak pernah mau ngeluh meski sesakit apapun itu.”sahut Dinar.
          Keadaan itu nggak ngebuat keluarga Dinar terus terusan sedih.Mereka mutusin pindah keluar kota karena ngejar cita cita Dinar yang pengen nerusin kuliah ke universitas yang dia inginin.Rumah yang dulu dibiarkan saja.Mereka membeli rumah di luar kota.Maka dari itu,nggak ada komunikasi sama sekali antara Dimas dan Dinar.    
          Begitu Dimas tau semuanya,dia minta nomer telepon Dinar.Dimas nyoba menjalin komunikasi yang baik lagi sama Dinar.sebelum Dimas pergi ke Mesir.Mereka sekarang udah mulai dekat lagi.Dimas emang udah cerita sama Uminya soal Dinar.Uminya nyerahin semua keputusan sama Dimas.Yang penting Dimas bias hafal Al-Qur’an dan kuliah di Mesir,setelah itu boleh menikah sama Dinar.Lampu Ijo dari orang tua Dimas udah didapat.Tinggal nunggu ndeketi Dinar biar dia mau sama Dimas.Makanya Dimas nggak henti hentinya nggombalin Dinar.Maklum anak muda.
          Waktu Dimas berangkat ke Mesir tinggal bentar.Setelah kelar ngafalin Qur’an,orangtua Dimas nyuruh dia agar cepat cepat berangkat.Biar dia juga bisa cepat cepat nikah sama Dinar.Dimas nelpon Dinar malam sebelum berangkat ke Mesir”Dinar,sekarang kita udah dewasa.Aku benar benar berharap kalau kamu mau jadi bunga di hatiku.Kamu mau jadi orang satu satunya yang aku cinta karena Allah.Kamu juga yang selalu Allah hadirkan dalam pikiran dan mimpi mimpiku.Apa kamu mau menantiku sampai aku bisa benar benar menjadi pendamping hidupmu kelak?”Tanya Dimas sama Dinar.Dinar nggak percaya.”Mas kok bisa cinta sama aku.Aku nggak pentes  buat orang kaya mas.”jawab Dinar nangis.Dimas jawab lagi.”Aku nggak mandang kamu dari segi keluarga.Atau aku juga nggak pernah mandang kamu dari kejelekanmu.Aku sayang sama kamu benar banar tulus karena Allah,agar kita bisa saling melengkapi nantinya.”Dinar nggak jawab apa apa.Dinar nangis sesegukan.”Aku udah bilang sama Umiku,kita udah direstuin.Aku besok mau berangkat ke Mesir.Aku berharap kamu mau nunggu aku,Din.Gimana?tanya Dimas lagi.Dinar nggak tau harus gimana.Dinar ngerasa ada emas jatuh tiba tiba dari langit.Jika dipikit.Siapa yang bisa nolak,cowok taat,tahfidz,pinter,setia,pengertian kaya Dimas.Dinar jawab kalau dia mau.Dimas senang banget.Ternyata cintanya nggak bertepuk sebelah tangan.Mereka udah ada hubungan.Ayah Dinar setuju setuju aja sama Dimas,yang penting Dinar senang.
          Paginya Dimas berangkat.Dimas ngasih tau Dinar kalau Dimas mau berangkat,Dimas nyuruh Dinar ke Bandar,biar mereka bisa ketemu sebelum lama berpisah.Tapi udah lama Dimas nungguin,Dinar nggak datang datang.Akhirnya Dimas pergi tanpa pamitan sama Dinar.Dimas sedih banget karena nggak bisa ketemu Dinar.
          Setelah Dimas udah naik pesawat,Dinar baru datang.Umi sama Abinya Dimas nasehatin Dinar biar nggak sedih.Soalnya,waktu Dinar sampe di Bandara dan tau kalau Dimas udah berangkat dia nyesel dan nangis.”Udah lah nak,nggak usah sedih.”kata Umi dan Abinya Dimas.Dinar balik ke rumah dengan muka yang nggak nyenengin.
          Lusa,Dimas telepon Dinar.”Assalamualaikum ya habibi…”kata Dimas.”mas…Waalaikumsalam…maafin Dinar ya mas…Dinar nyesel banget soal kemarin.”jawab Dinar sambil nangis nangis.”Aduh,kok nangis? Mas,malah sedih banget denger Dinar nangis.Nggak papa kok Dinar.Mas,udah sampe ni.Tapi bulan depan mas mau pulang ke Indonesia lagi.”jawab Dimas.”Loh,kok balik?”Tanya Dinar.”Iya,kan mas belum sempat ketemu Dinar.Jadi bulan depan mas pengen ketemu Dinar.Oke?Jadi Dinar nggak usah sedih lagi.”rayu Dimas.Dinar seneng banget dengar kabar itu.Dia nggak sabar nunggu nunggu Dimas pulang.
          Sampe akhirnya waktu yang dinanti nanti datang.Dimas tiba tiba datang ke rumah Dinar.Dinar kaget banget waktu dia buka pintu ternyata yang dating Dimas.”Mas… kok nggak bilang?” “loh,biar surprise.” Jawab Dimas bergurau.Mereka ngobrol panjang lebar.Dimas kenalan sama keluarga Dinar.Begitu juga Dinar,yang akhir akhir ini mulai dekat sama keluarga Dimas.
          Seiring berjalannya waktu mereka tetap setia.Setelah mereka menyelesaikan kuliahnya masing masing,Dimas pulang ke Indonesia dan menikahi Dinar.Mereka hidup bahagia di Indonesia.Tapi Dimas dan Dinar memutuskan pindah ke Mesir,karena Dimas ternyata sudah mendapat pekerjaan disana.Keluarga Dinar diajak keluarga Dimas untuk tinggal bersama.Kasian kalau ayah Dinar harus tinggak sendiri dengan adeknya.
          Dimas dan Dinar kelihatan selalu mesra.Tetangga mereka banyak yang menyukai mereka,karena sifat mereka yang nggak pernah nyakitin orang sama sekali.Dimas dan Dinar memang pasangan suami istri yang cocok banget.
  
                                            F Nadia QA